Senin, 09 April 2012

Perencaan meruapan proses dalam manajemen. sebutkan dan jelaskan ruang ringkup dalam perencanaan

[Stephen Robbins]] dan [[Mary Coulter]] mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.

Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.

Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam [[perusahaan]].

Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam [[fungsi manajemen|fungsi]] selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau ''evaluating'' adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.

Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi<ref>Misalnya studi yang dilakukan oleh F. Delmar dan S. Shane, "Does Business Planning Facilitate the Development of New Ventures" ''Strategic Management Journal'', December 2003, pp. 1165—1185.</ref> menunjukan adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar